Friday, October 9, 2009

aku tidak bisa hidup tanpamu

.
What would i give to live where you are?
What would i pay to stay here beside you?
What can i do to see you smiling at me?

We wont be walk
We wont be run
And we can't stay all day in the sun
Yes, you and me
And i can't be, part of your world...

Dia berusaha menahan airmatanya. Dia berusaha menguatkan hatinya. Dia berusaha memalingkan wajahnya dari wajah orang yang ia cintai itu. Hades, sang dewa kematian.

Walau bagaimanapun mereka menapak di dunia yang berbeda. Khayalan Persephone tentang Hades membawanya jauh melintasi langit, sedangkan Hades masih ada di dunia bawah, menunggu dan akan selalu menunggu Persephone.

"Hades", kata Persephone, setengah berbisik sambil mendekatkan bibirnya ke telinga Hades yang tertutup rambut hitam ikal berkilau, "aku berjanji, aku akan kembali ke dunia bawah-mu. Tempat kita mengikat janji untuk selalu bersama-sama."

"Aku tidak bisa hidup tanpamu", sergah Hades cepat, menggenggam tangan Persephone yang berada di atas pipinya yang bersemu merah karena menahan amarah dan tangis.

Persephone menangis. Bulir airmatanya yang berkilauan kini membasahi pelupuk matanya. Tangisannya adalah tangis yang paling pilu yang pernah ia keluarkan. Sambil dengan susah payah mengehela nafasnya, dia berbisik pada dirinya, ini adalah tangisanku yang terakhir. Ia menegakkan kepalanya dan tersenyum pada Hades.

Hades balas tersenyum pada Persephone dan melepaskan tangannya dari tangan Persephone. Dengan hati yang serasa tertusuk-tusuk ribuan anak panah, ia melepaskan Persephone, kembali ke dunianya. Dunia yang benar-benar berbeda dari dirinya.

"Selamat tinggal Hades", bisik Persephone. Dadanya sesak menahan tangis.

No comments: