Tuesday, October 26, 2010

Sempitnya Pikiran Mereka

1.
Gw itu sebenarnya adalah campuran dari pribadi melankolis dan sanguinis, yang kadang suka bergaul, dan kadang membutuhkan waktu untuk diri sendiri. Gw introvert, juga ekstrovert pada saat yang hampir bersamaan. Gw akan ekstrovert ke orang2 yang membuat gw nyaman, tetapi untuk orang2 yang biasa2 aja, gw tidak akan membuka diri gw. Makanya, banyak orang yang belum kenal gw, tetapi udah bisa menilai bahwa gw itu adalah orang sombong.

2.
Gw nanya pada saat presentasi, itu bukan berarti gw mau MENJATUHKAN si presenter, tetapi karena gw CURIOUS akan materi yang dipresentasikan. Masalah si presenter ga bisa jawab, ya itu bukan urusan gw, kenapa dia gak menyiapkan materi dengan lebih baik sebelum presentasi? Kalau ada yang berpikir bahwa gw berniat menjatuhkan harga diri si presenter dengan nanya2 rumus, wah sayang banget, berarti orang itu pikirannya sempit. Banget.

3.
Gw concern banget sama dunia pendidikan. Gw akan mendedikasikan diri gw untuk dunia pendidikan, kalau bisa, seumur hidup gw. Ini adalah alasan mengapa gw akan sedih kalau ada orang yang menghina2 sistem pendidikan di Indonesia. Kenapa sih menghina instead of memikirkan bagaimana solusi untuk memperbaikinya? Gw gak habis pikir.

Berhubungan sama nomor 3, gw sebenarnya bukan orang yang pelit ilmu, tapi gw bukan malaikat. Gw bisa mengajari atau tidak mengajari orang sesuai dengan preference gw. Kalau orang itu udah memiliki pikiran2 yang sempit semacam yang sudah gw sebutkan di nomor 1, 2, dan 3, gw prefer untuk tidak berurusan dengan orang seperti itu, karena gw nggak suka. Dan ketidaksukaan itu nggak butuh alasan (menurut gw).

Silahkan definisikan domain untuk variabel "orang-orang" dan "mereka" sendiri. Bagi yang pernah atau masih menjadi anggota himpunan2 tersebut, tolong upgrade pandangan kalian. Karena orang yang memiliki pikiran sempit, nggak bakalan mungkin bisa maju. Seperti katak dalam tempurung.


Friday, October 22, 2010

Overcoming Pain

World's most difficult task: facing the truth, overcome the after-effect pain, move on.

It's easy, eh? Talk to yourself. You don't know the problem i've been through. So please don't address me as "cheesy", or "crybaby", or "sentimental". Lets just wait until you get the same problem. The infinite loop. The local-maxima trap.

Local maxima trap. Happens when you rely too much on some approaches to make an improvements in searching optimum value. Bold and underline the substring "rely too much".

Tuesday, October 19, 2010

Everything Is Temporary

Tattoo,
Dormitory,
Data structure,
Life,
Pain,
Sufferings,
Feelings.

Feelings.

I must get through this uncomfortable after-infinite-loop-termination feeling. Immediately. I know i'll be okay.

Friday, October 15, 2010

Maintaining A Good Mood

Read "Alice in Wonderland" 10 pages a day. It keeps the bad mood away :) Trust me.

Anyway, i currently busy doing papers and a bunch of experiments, and lusting over another research ideas. Greedy me, i know, but my curiousity about this research just grew exponentially time to time. I really, really love this research job :) :) :)

"Negative result is still a result" -- Sheldon Cooper

Wish me luck for my first national conference at November 20th, guys :D

Tuesday, October 12, 2010

TTBHA (cont.)

this list update for today:

34. Afternoon tea
35. Conjunctive normal forms
36. Cheesy Korean songs
37. Recycled-paper books
38. Floral shoes
39. Crescent moon (because it reminds me of Chesire Cat's grin)
40. Non-perfumed facial tissue
41. National Geographic magazine
42. Mother-daughter time
43. Infinite loop terminator
44. Popsicle
45. Real and complex analysis
46. Nice guys
47. Comfortable pencil leads
48. Laundry service
49. All disney princes: Prince Charming, Prince Naveen, Alladin, Peter Pan, Beast, etc.
50. Opera songs
51. Owl City
52. Good mood
53. Chamomile smell
54. Symmetric matrices
55. Colorful patterns
56. God's love
57. Punctuality

:)

Deadlines

Papers. Orange. Naive Bayesian. Edge size histograms. Experiment series. Bishop. Submission requirements. Unreliable guys. Matlab. Vincent van Gogh. RR-interval. Linear polynomial regression. Restless days. Sleepless nights.

All paid.

I've worked so hard, so let me taste the fruitful rewards :)

Tuesday, October 5, 2010

Basa Basi Basi

Berikut ini adalah beberapa percakapan yang dilakukan untuk kesopanan semata:

-----------------------
A: "Apa kabar? Gimana kuliahnya?"
B: "Baik"

-----------------------
A: "Waaah, kurusan ya sekarang?"
B: "Oh ya? Makasih lho!"

-----------------------
A: "Denger2 sakit ya? Sakit apa?"
B: "Nggak ko, udah sembuh"
A: "Waaah syukurlah"

-----------------------
A: "Punya pacar?"
B: "..."

-----------------------
A: "Dari mana?"
B: "Dari sana" *nunjuk ke suatu arah*
A: "Trus mau kemana?"
B: "Mau kesana" *nunjuk arah yg berlawanan*

-----------------------
A: "Gimana? Ibu sehat?"
B: "Alhamdulillah"

-----------------------
A: "Jam berapa sekarang?"
B: *nyodorin tangan*

-----------------------

Dan masih banyak lagi percakapan awkward yang lain.

Gw sangat-sangat sering melakukan percakapan2 diatas, baik gw menjadi si A maupun si B. Yang ingin gw pertanyakan adalah, seburuk itukah kemampuan berkomunikasi gw (dan orang2 yang juga merasa pernah melakukan beberapa percakapan diatas) ?