Tuesday, October 27, 2009

geek geek geek

...
I've become a geek lately, seriously.

The proof:



This is my messy bed, together with (from left to right): IMC exercises, my beloved laptop, my spiral note (which contains so many absurd mathematical equations), Anansi Boys book, one of my non-parametric statistic books, and finally formal method note. Yes baby, i'm multitasking.

Just look at it's title: Problems proposed for the 13th International Mathematics Competition for University Students. It's so creepy and i can do only 5 from 30 problems (and only 1 was correct)

And that's my time-killer book. Anansi Boys from the genius Neil Gaiman. Truthfully i'd read this book for several times, but i like the way Neil Gaiman wrote and tell the stories about Fat Charlie and the spider god.

Hmmm, today's is my best friend, Ivonne's birthday. HAPPY BIRTHDAY DEAR! (And get well soon too :p)

Ivonne and me. In our office at PKM

Sunday, October 25, 2009

a single quote from becoming jane

Henry:
"Mr.Lefroy does have a reputation..."

Jane:
"Presumably as the most disagreeable, insolent, arrogant, impertinent of men!"

---Becoming Jane



Mr. Lefroy do reminds me of someone.

Saturday, October 24, 2009

my dear mr darcy...



I could easily forgive his pride, if he had not mortified mine.

---Elizabeth Bennet about Mr. Darcy,
Pride And Prejudice Chapter 5.


Akhir-akhir ini terbius dengan buaian novel-novel klasik, walaupun sebenernya agak susah sih ngebacanya. Salah satu yang gw suka itu Pride And Prejudice nya Jane Austen. Kepompong Bookclub tanggal 5 november bakal ngebahas buku itu, yang udah gw baca dengan susah payah 1 bulan yang lalu.

Bagi yang udah nonton film Becoming Jane, novel Pride And Prejudice kayaknya berkolerasi deh sama film itu. Gw melihat ada beberapa kemiripan antara si Jane Austen dengan karakter Lizzie Bennet, Thomas Lefroy sama Mr.Darcy dan beberapa karakter lain kayak Mr. Wisley, Cassandra Austen dan yang lain-lain. Cuma di Pride And Prejudice, Jane Austen menulis impiannya buat menjadi seorang wanita yang akhirnya happily married sama seorang pria kaya, tampan, dan (sebenernya) romantis. Sayangnya Jane Austen nggak memiliki ending kisah yang kayak gitu buat hidupnya sendiri...

Sekarang gw lagi baca bukunya Edith Wharton yang judulnya The Age Of Innocence. Lumayan sih, romance comedy juga, sama kayak Pride And Prejudice, cuma bahasanya lebih ringan dan jokesnya lebih kerasa. Tapi gak ada yang ngalahin Jane Austen laaah...

Anyway, sedikit update dari hidup gw yang ngebosenin:
1. Gw sekarang resmi bermukim di Lab 3206 (Lab Citra). Sebenernya agak memalukan sih, karena TA gw belom ada progress apa-apa. Cuma disana sinyal hotspotnya kenceng, jadi hopefully progress gw juga ikutan makin kenceng. Amiiin...
2. Akhir-akhir ini menonton lagi film-film korea lama kayak Coffee Prince, Princess Hours, sama Sassy Girl. Jadi kangen masa-masa nganggur pasca-SPMB dimana hari-hari gw cuma diwarnai sama Go Eun Chan, Shin Chae Gyong, sama Chun Hyang.
3. Akhirnya jum'at kemarin gw ujian DAA! Open notes, waktunya 150 menit, lima soal. Empat dari lima soal itu pseudocode semua dan sama sekali gak ada di notes gw. Silahkan tebak saja akhirnya gimana.
4. Still, he can't be moved. Dan gw akan tetap menghabiskan malam-malam minggu gw sekarang dan seterusnya dengan buku-buku statistik non parametrik gw, internet speedy yang kenceng, sama adik-adik gw.

Have a good saturday night all! (with or without your boyfriend/girlfriend)

Saturday, October 17, 2009

Friday, October 16, 2009

update hidup

Akhir-akhir ini jadi menye-menye dan berakhir dengan menulis fanfic tentang Persephone sama Hades. Tapi orang-orang bilang bagus sih, jadi gw berencana melanjutkannya di blog gw huhuhu. Tunggu seriesnya ya saudara-saudara! Siapa tau gw dilirik jadi penulis script sinetron :p

Gw juga sudah melihat secercah harapan pada kuliah DAA gw, ditandai dengan gw mengerti apa itu namanya quick sort dan randomized quicksort. Tips kuliah DAA biar ngerti: duduk terus di sebelahnya si Why dan tanya-tanyain terus sampe dia annoyed hahahaha. Semoga harapan DAA gw bukan harapan palsu.

Kemaren abis nginep dari rumahnya si Ivon. Niatnya sih ngerjain PR DAA, cuma entah kenapa ada faktor-faktor x dari kamarnya si Ivon yang bikin gw ngantuk berat. Sekarang gw tau deh kenapa tu anak kalo dirumah susah banget belajar, kamarnya pewe berat (dan gw baru menyadarinya setelah gw nginep disana beberapa kali). Akhirnya kita berdua bertahan hidup dengan cuma ngerjain satu nomer doang -__-

Lagi kepingin banget buku ini:


Orang yang mencintai menanggung risiko lebih besar, dan sering harus membayar harga yang lebih tinggi... Alih-alih membuka hati, cinta lebih sering menutupnya. Mengapa? Mungkin kita khawatir, orang lain akan merampas cinta itu dari kita, dan mereguknya habis di depan mata kita. Tapi cinta bagai udara, tak berbatas...

Buku ini mengisahkan tiga cerita dengan dilema serupa: Apakah kita sanggup mencintai dan menerima cinta dari orang lain? Sanggupkah kita eksis di dunia yang didominasi oleh keserakahan dan rasa iri ini? Buku ini berkisah tentang sifat-sifat jahat, perjuangan untuk hidup tanpa rasa takut, serta pencarian cinta.
--Resensi dari goodreads.com


Thursday, October 15, 2009

Persephone merindukan Hades.

Belum genap seminggu ia meninggalkan dunia bawah, meninggalkan Hades yang dicintainya, ia sudah sangat rindu padanya. Ia rindu matanya yang gelap, suara hembusan nafasnya, dan semuanya yang berkaitan dengan pria itu.

Semenjak ia pergi, ia diliputi semacam perasaan kompleks yang tak tergambarkan. Campuran antara perasaan senang karena bebas, kehilangan, ketakberdayaan, kemarahan, dan kesedihan yang mendalam. Ia ingat dulu bagaimana Hades menculiknya, memaksanya untuk tinggal di dunia bawah, memaksanya untuk melakukan hal-hal yang tidak biasa ia lakukan, memaksanya untuk mencintainya.

"Apa yang bisa kau lakukan tanpaku, Hades?", desah Persephone sambil memandangi langit.Sinar matahari menghangatkan kaki Persephone. Ia memejamkan matanya, membayangkan betapa indahnya berbagi sinar matahari dengan Hades, yang tentu saja tidak pernah merasakan hal seperti ini karena dunia bawah tidak pernah disinari oleh matahari.

Ia lalu membayangkan Hades menyentuh tangannya dan merapikan gelungan rambutnya. Dan entah kenapa semua hal dalam benaknya menjadi sangat nyata.Tangan itu. Nafas itu. Kulitnya yang pucat sedingin es. Hades terasa begitu dekat dengannya sekarang. Persephone (yang tentu saja sedang berdelusi) tersenyum dan membuka matanya. Ia tidak akan khawatir lagi sekarang,

karena Hades masih menunggunya kembali.

Wednesday, October 14, 2009

pada suatu hari

Pada suatu hari,
Ada seorang teman yang peduli sekali pada salah seorang temannya. Ia memberi saran-saran, sugesti-sugesti, dan komentar-komentar positif kepada temannya itu dengan satu tujuan. Untuk menjadikan temannya itu menjadi pribadi yang labih baik.

Pada suatu hari,
Ada seorang teman yang terluka. Temannya yang ia kasihi itu tak mendengarkan sepatah katapun nasihat-nasihatnya, petuah-petuahnya. Hatinya hancur, harapannya untuk menjadikan temannya itu menjadi pribadi yang lebih baik buyar sudah. Hatinya kemudian kembali utuh lagi karena mengingat persahabatan antara mereka berdua, kemudian dihancurkan lagi oleh ketidakpedulian dan ke-acuh tak acuh-an, utuh lagi, lalu lebur lagi. Begitu seterusnya hingga ia tak sanggup lagi menyimpannya sendirian.

Pada suatu hari,
Ada harapan yang hilang. Ia lelah pada temannya itu. Ia lelah mengasihi temannya itu. Ibunya selalu mengajarinya untuk terus selalu mengasihi seseorang, tapi hatinya tak tahan lagi. Perlahan, ia menjauh dari temannya itu.

Akankah.
Pada suatu hari.
Perasaan kasih sayang itu berubah menjadi benci?

kuharap sih tidak.

Sunday, October 11, 2009

Friday, October 9, 2009

aku tidak bisa hidup tanpamu

.
What would i give to live where you are?
What would i pay to stay here beside you?
What can i do to see you smiling at me?

We wont be walk
We wont be run
And we can't stay all day in the sun
Yes, you and me
And i can't be, part of your world...

Dia berusaha menahan airmatanya. Dia berusaha menguatkan hatinya. Dia berusaha memalingkan wajahnya dari wajah orang yang ia cintai itu. Hades, sang dewa kematian.

Walau bagaimanapun mereka menapak di dunia yang berbeda. Khayalan Persephone tentang Hades membawanya jauh melintasi langit, sedangkan Hades masih ada di dunia bawah, menunggu dan akan selalu menunggu Persephone.

"Hades", kata Persephone, setengah berbisik sambil mendekatkan bibirnya ke telinga Hades yang tertutup rambut hitam ikal berkilau, "aku berjanji, aku akan kembali ke dunia bawah-mu. Tempat kita mengikat janji untuk selalu bersama-sama."

"Aku tidak bisa hidup tanpamu", sergah Hades cepat, menggenggam tangan Persephone yang berada di atas pipinya yang bersemu merah karena menahan amarah dan tangis.

Persephone menangis. Bulir airmatanya yang berkilauan kini membasahi pelupuk matanya. Tangisannya adalah tangis yang paling pilu yang pernah ia keluarkan. Sambil dengan susah payah mengehela nafasnya, dia berbisik pada dirinya, ini adalah tangisanku yang terakhir. Ia menegakkan kepalanya dan tersenyum pada Hades.

Hades balas tersenyum pada Persephone dan melepaskan tangannya dari tangan Persephone. Dengan hati yang serasa tertusuk-tusuk ribuan anak panah, ia melepaskan Persephone, kembali ke dunianya. Dunia yang benar-benar berbeda dari dirinya.

"Selamat tinggal Hades", bisik Persephone. Dadanya sesak menahan tangis.

Wednesday, October 7, 2009

mengeluh ah

.
Akhir-akhir ini gw ngerasa capeeek banget. Cuaca gak mendukung, gw ingusan terus, pelajaran gak ada yang masuk ke otak gw, pulang malem terus, jalanan macet, orang-orang dijalan pada emosi semua. Ah gila nih!

Udah gitu kuliah DAA tambah susah. Dari awal gw kuliah, gw cuma ngerti insertion sort sama master method doang. Selebihnya, gw mengandalkan intuisi hahaha. Makanya tuh ngerjain PR seminggu kagak kelar-kelar. Tapi gw selalu dan selalu berusaha di kelas itu. Tiap malem gw pantengin tuh buku minimal 15 menit. Pantengin doang sih, tapi gak masuk ke otak gimana dong? Pak Adila maafkan aku...

Gw sekarang juga jadi males bawa-bawa laptop ke kampus. Biasanya kan kalo nungguin kuliah gw kan internetan ga jelas gitu, sekarang gw BELAJAR men! Gila kesambet apaan ya gw? Ya tapi hal itu gw lakukan buat memperbaiki kasta IP gw yang alhamdulillah kian tua semester gw, IP gw semakin naik. Tapi gw juga internetan juga sih, tapi numpang laptopnya Dissa, Piun, Nene, dan temen-temen gw yang ninggalin laptop dan harus ketiban sial dibajak plurk atau pupenya sama gw hahaha.

Percintaan gak usah ditanya. Gak ada kemajuan yang berarti. Adanya malah dekadensi.

Anyway tadi gw ke Gramedia sama si Nene, terus liat buku-buku klasik jadul murah. Harganya cuma 17 ribuan dan judulnya lengkap! Ada 20.000 Leagues Under The Sea, seri-serinya Jane Austen, seri-serinya Shakespare, Alice In Wonderland, Pinnochio, The Age Of Innocence, Ivanhoe, dan lain-lainnya (ada kali sekitar 30 judul). Covernya sih mencurigakan, covernya Sense And Sensibility malah bikin gw pengen muntah, jiji lah pokoknya. Tapi murahnya itu lho bok! Menggiurkan sangat.

Akhirnya gw berakhir pulang dengan membawa 4 buku:
1. The Age Of Innocence (Edith Wharton)
2. Alice In Wonderland (Lewis Caroll)
3. A Midsummer Nights Dream (Shakespare)
4. Pride And Prejudice (Jane Austen)

Yang A Midsummer Nights Dream gw beli cuma 10 ribu lho! Tapi critanya gak komplit, retold gitu. Lumayan lah buat membunuh waktu gw di angkot haha. Terus Pride And Prejudice gw beliin buat si Dissa, dan gw membeli Alice In Wonderland versi asli (akhirnya) selama ribuan tahun menanti (najis lebay).

Hmmm, happy wednesday night peepy!

Saturday, October 3, 2009

this conversation

.
Hey, Boy! Did you know?
I lie awake in my dreamy bed
Thinking of you and those crazy times we’ve had

Sometimes I wonder..
Whether you’re a Jekyll or you’re a Hyde?
Sometimes you are wise and tell no lies

Oh I can’t tell..
‘cause you make me feel so loved and confused
This conversation may never happen

Hey, Boy! Did you know?
I miss you so though it may not show
Thinking of you and those crazy times we’ve had

My dear I have news to tell you
Your silly jokes did brighten me
You cheered me up when I was down..

----------------

the conversation above, of course, will never happen.