about priority

Laporan malam tahun baru:

Sepertinya gw adalah orang yang bener-bener ga bisa diajakin pesta. Malam tahun baru kemarin, gw sama tante dan adik gw nonton cabaret show di citos. Ternyata biasa aja, penari cabaretnya jogetnya kayak nenek-nenek. Udah gitu gw nunggu detik-detik tahun baru sekitar kurang lebih 4 jam di kafe. Pas detik-detik tahun baru, countdown, gw berada di tengah-tengah lautan manusia, tiba-tiba pandangan gw blur dan gw kringet dingin. Untung ga pingsan. Yah, pokoknya lain kali, gw mau ngerayain tahun baru di rumah aja sama sebuah buku dan secangkir teh.

Ngomong-ngomong gw berasumsi, bahwa semua orang itu punya hal yang menjadi prioritasnya masing-masing, iya kan? Misalnya, prioritas seorang salesman adalah menjual sebanyak-banyaknya barang kan, bukan untuk memacari salah seorang customernya?

Ok, i'm babbling.

Jadi intinya, prioritas itulah yang membuat kita menjalani kehidupan kita dengan gak mencong-mencong, ya kayak semacam kacamata kuda gitu lah. Banyak sih orang yang gak punya prioritas, cuma gw yakin orang-orang itu punya prioritas, cuma dia gak yakin aja sama hal yang menjadi prioritas dia, atau dia menjadikan sebuah hal (yang harusnya gak dia jadiin prioritas) menjadi prioritas dia. Kejadian-kejadian seperti itulah yang membuat hidup seseorang (terlihat) miserable. Karena apa? Ya, sekali lagi, karena salah prioritas.

So guys, what is your priority for now? Love? Study? Or maybe, Jihad? :p