Dear Mother,

I miss how we bond together, when i was still young.
Those times when i can say everything that has happened to me,
those times when i cry because i don't want to be away from you.
The time when you were teaching me things that i don't know yet,
and every perfect and happy moment we've had.

I'm sorry for the things i've done that might have hurt you.
I'm sorry because i couldn't be with you all the time now,
and for learning to keep secrets from you.

Love always,
Your only daughter, Tieta.

(words from here)

run tita run

Lagu ini adalah potongan soundtrack film Lost in Love yang gw suka, karena liriknya sangat positif dan.......errr, ada nama gw :D

I've been searchin' for a way

Now I got somethin' to say

Imma live startin' today

Don't look back, me attack

And I wanna break free

Please just let me break free

All you guys just wait and see

I'll be me, just only me

Hanya aku yang putuskan

Hidup memang penuh pilihan

Cuma aku paling tau

Kemana yang akan ku tuju

Run tita tita run, run tita run

Terus berlari jangan berhenti

Run tita tita run, run tita run

Pastikan arah usah menyerah

Semua orang bisa ngomong

Anjing pun boleh mengonggong

Ku tak peduli, berlagak tuli

Ku terus berlari

-- Run Tita Run (Tangga)

Gw sekarang bekerja sebagai asisten peneliti di salah satu laboratorium di kampus gw, dan nantinya gw akan berkarir sebagai akademisi. Sama sekali gak terbersit tuh di pikiran gw mau kerja kantoran, karena ya memang passion gw bukan disitu.

Banyak sekali (ya, banyak sekali) orang meremehkan pekerjaan gw ini. Orang yang span angkatannya udah liwat dari angkatan yang seharusnya ada di kampus, tapi masih kelinteran di kampus bakal dikira orang-orang:

1. Mahasiswa S2

2. Orang yang skripsinya ga kelar-kelar

3. Pengangguran hopeless yang ngelamar dimana-mana gak dapet

Gw termasuk kategori pertama. Jujur, gw pernah disangkain sebagai orang kategori ke 2. Orang-orang itu bilang: "loh, tachu kok masih di kampus? emangnya belom lulus?". Oke, itu mungkin cukup menyakitkan, tapi akan lebih menyakitkan lagi kalau lo dikira orang kategori ke 2, yaitu orang-orang hopeless ber-IP rendah (atau bersoftskill rendah) yang pada akhirnya berakhir di kampus daripada ga kerja sama sekali.

"Ngapain sih masih kerja di kampus? Kenapa sih ga cari kerja diluar aja? Emang IP lo berapa sih? 3 sampe kan? Masa lulusan UI, IP nya 3 keatas nyari kerja ga dapet sih?"

Oke, disini gw sangat tersinggung. Masalahnya bukan karena menyinggung-nyinggung soal IP, tapi ini masalah ideologi gw akan pekerjaan gw. Gw menikmati kok bekerja di kampus (walaupun gajinya gak seberapa gede kalo dibandingin sama kerja di kantoran), dan bukan gw gak mau maju dengan gak mau keluar dari comfort zone gw, tapi disini gw dapet banyak banget pengalaman dan pemelajaran. Ini passion gw, ini jalan hidup yang akan gw ambil, jadi sebaiknya, kalau gak tahu apa sebenarnya hal yang gw lakukan disini, jangan bicara apa-apa tentang pekerjaan gw.

Dan soal gw mau bekerja menjadi akademisi. Banyak orang-orang bilang jadi dosen di Indonesia itu gak enak, gak dihargai, gak mapan, dan lain sebagainya. Padahal sebenarnya yang gw cari dari pekerjaan gw adalah bukan kemapanan, tetapi kesenangan. Gw senang sekali lho membantu orang-orang untuk bisa belajar tentang sesuatu yang nggak mereka ngerti. Agak munafik sih memang dengar orang yang bekerja bukan untuk uang, tapi sejujurnya bagi gw uang itu nggak bisa membeli beberapa hal yang ada di dunia ini, termasuk kebahagiaan gw. Dan gw yakin gw akan bahagia dengan memilih jalan hidup yang seperti ini.

So, just wait and see :)

"Ada lebih dari satu mutiara di samudra. Cari mutiaramu, temukan kebahagiaanmu"

-- Tieta Antaresti

tentang mengeluh dan berserah diri

Gw adalah orang yang sangat sangat suka mengeluh. Gw tahu sih mengeluh itu sama dengan menularkan kenegatifan kita secara sengaja pada orang, tapi terkadang mengeluh itu somehow bisa mengurangi beban pikiran gw loh. Jadi menurut gw, mengeluh itu masih baik untuk dilakukan selama itu membantu.

Dan masih dalam batasan yang wajar.

Sejujurnya, gw benci juga orang yang terlalu banyak mengeluh (terlalu banyak, menurut gw, gw mengeluh dalam kadar yang masih bisa diampuni). Gw sebenernya juga sering sih cerita ke teman-teman gw, mengeluh tentang keadaan yang membuat gw gak enak atau sedih atau apalah yang merusak hari gw, tapi habis ngeluh gitu bebannya hilang aja, ga masih nempel aja di benak gw.

Ya tapi kadang-kadang ada aja sih beban yang ga bisa ilang secara instan abis gw mengeluh gitu, tapi biasanya yang begitu gw cerita ke ibu gw (yang telinganya kayaknya udah bebel sama curhatan gw yang kadang-kadang ga penting banget) atau cerita ke Tuhan. Kalau gw cerita ke ibu gw, palingan gw disuruhnya cerita ke Tuhan, jadi ya sama aja sih, mending gw cerita langsung ke Tuhan :p

Dengan kita pasrah gitu, berserah diri, memohon ampun atas kesalahan-kesalahan, cerita hal yang bikin kita sedih dan gak enak sama Tuhan kita, kita akan percaya, apapun masalah yang kita punya, pasti akan selesai dengan bantuan-Nya. Rencana Tuhan manis kok, apapun hal gak enak yang lo rasakan, contohnya lo lagi ada masalah sama kerjaan lo di kantor, sesungguhnya Tuhan itu sedang mempersiapkan sesuatu yang indah buat lo, misalnya dengan lo berpusing-pusing ria begitu, siapa tahu lo jadi lebih berpengalaman gitu.

Sulit memang dilakukan, tapi percaya aja semuanya udah ada jalannya, semuanya udah ada yang mengatur, dan semuanya akan indah dan manis pada akhirnya (sekali lagi dengan catatan, kalau kita percaya).

"Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" (2:15)

Cheer up, and have a room in your heart for your God :)

goodreads 2011 reading challenge

I participate in Goodreads 2011 reading challenge and set my goal at 40 books, which means every month, i must read 3 or 4 books (1 book per week).

Today is already January 20th, and the book which i have read was only:

My plan is to finished Midnight for Charlie Bone and Empat Musim Cinta for this month reading challenge target:

*sigh*

dikala stress

Gw:

1. Makan banyak sekali cemilan

2. Makan yang bukan cemilan (dan juga banyak sekali)

3. Baca buku ringan (dalam arti sebenarnya dan tidak sebenarnya)

4. Nelpon ibu gw

5. Jalan muterin fasilkom, duduk di bangku deket parkiran, ngelamun

6. Setel Lara Fabian, nangis sendiri di kubikel

7. Belajar aljabar abstrak

Yang nomor 7 agak aneh sih, tapi dengan berkonsentrasi entah kenapa pikiran gw jadi teralihkan. Tapi udah agak bosen sih sama aljabar asbak, terlalu absurd dan bener-bener butuh mindset yang berbeda dengan aljabar-aljabar jenis lain. Tapi biarin lah, ga buru-buru amet ini.

Lanjot!

Calculus Rhapsody

This video is HILARIOUS!!

going 19

God,

Thank You for Your blessed 18 years you gave me, thanks for the happiness, sadness, knowledge, temptation, joyfulness, and other things that You let me have.

Please take a good care of me on my 19th year in this cruel world. Amen.

I love you, God :)

Dear God,

In Your majesty, You create differences

In my arrogance, I question Your wisdom

In Your mystery, You create temptation

In my inferiority, You make me more than I am

So here I am...

thy fearful symmetry

[Warning: this post may contain geeky substances]

Lagi bosen banget sama kerjaan riset. Bos gw pergi 3 minggu ke Filipina dan gw disuruh mengobrak abrik apa sebenarnya yang menjadikan sebuah benda bernama Gabor Filter itu oke untuk mendeteksi edge suatu citra. Setelah gw pelototin, ternyata ada satu fungsi misterius yang memodulasi gelombang sinus dan kosinusnya si Gabor ini, namanya Gaussian Envelope. Kemarin gw udah belajar, udah cukup ngerti, cuma gw takut sesat. Mau belajar lagi bosen, udah seminggu gw main-main sama itu filter. Akhirnya gw switch ke benda lain.

Jadi sebenernya gw mempelajari ini karena pengen tau semata, soalnya benda ini kabarnya powerful banget dan bisa menganalisis sinyal EKG pake semacam metode machine learning gitu. Benda itu adalah aljabar asbak!

Aljabar abstrak, in a funny way.

Dan pas gw lihat-lihat slide yang dipost di videolectures oleh seseorang, ada puisi begini:

Tiger, tiger, burning bright

In the forests of the night,

What immortal hand or eye

Dare frame thy fearful symmetry?

--Willam Blake

Dan waktu terakhir gw jalan-jalan ke kinokuniya, gw menemukan buku ini:

Memang ada apa sih dengan symmetry? Sebegitu ditakutinnya. Gw sendiri sepertinya yang harus mencari tahu. Hmmm...

today's good news

1. My first semester GPA is here!

Thank God for His three As and one A- which he gaves me today :) This grade leads me to GPA of 3.93 of 4 (yes, it's a palindrome GPA :p). I'm so greatful, happy, and speechless. Thank God, you are the Most Kind :')

2. I found my name on IEEE digital library

Do you guys remember that I attended an international conference named ACT 2010 at Bina Nusantara University several months ago? Yes, this is the conference proceedings (and it has my name on it, can you believe it?).

Here's the link (so you can also view my paperwork):

http://ieeexplore.ieee.org/search/searchresult.jsp?newsearch=true&queryText=tieta+antaresti&x=0&y=0

See? Like Katy Perry said in Fireworks:

You don't have to feel like a waste of space

You're original, cannot be replaced

If you only knew what the future holds

After a hurricane comes a rainbow

Maybe you're reason why all the doors are closed

So you can open one that leads you to the perfect road

Like a lightning bolt, your heart will blow

And when it's time, you'll know

Once again, alhamdulillah, praise for you my Lord! :)

TTBHA (cont.)

here's my update for this list

58. Comfortable sneakers

59. Technology

60. Judge Claude Frollo (you know, from Hunchback of Notre Dame)

61. Vacuum flasks

62. Beautiful violin

63. Greek mythology audiobook

64. Poker faces

65. Instant cup noodles

66. Victory

67. "Out of memory" free

68. Cute scrapbooks

69. Lord of The Dead

70. Continuous pattern

71. Low fat foods

72. Multicultural community

73. Clay crafts

74. Bookstore

75. Old coffee shop

76. Vanilla oreo

77. Miracles

78. Seafoam

79. Mosque ceilings

80. Cupid's arrow

81. Straight As

82. Increasing GPA

83. Losing weight

84. Infinity

85. Acoustic songs

86. Spinoff novels

:)

To Where You Are

Who can say for certain

Maybe you're still here

I feel you all around me

Your memory, so clear

Deep in the stillness

I can hear you speak

You're still an inspiration

Can it be ?

That you are mine

Forever love

And you are watching over me from up above

Fly me up to where you are

Beyond the distant star

I wish upon tonight

To see you smile

If only for awhile to know you're there

A breath away not far

To where you are

Are you gently sleeping

Here inside my dream

And isn't faith believing

All power can't be seen

As my heart holds you

Just one beat away

I cherish all you gave me everyday

'Cause you are my

Forever love

Watching me from up above

And I believe

That angels breathe

And that love will live on and never leave

Fly me up

To where you are

Beyond the distant star

I wish upon tonight

To see you smile

If only for awhile

To know you're there

A breath away not far

To where you are

I know you're there

A breath away not far

To where you are

Lagi tergila-gila sama lagunya Josh Groban yang ini. Lagunya somehow mengingatkan gw pada orang-orang terkasih gw yang sudah ada di atas sana, dan juga orang-orang terkasih gw yang jauh banget dari gw sekarang.

Semoga mereka baik-baik saja ya :)

By the way, hari ini gw akan mengunjungi eyang gw di Purwokerto. Sendirian. Excited!

about priority

Laporan malam tahun baru:

Sepertinya gw adalah orang yang bener-bener ga bisa diajakin pesta. Malam tahun baru kemarin, gw sama tante dan adik gw nonton cabaret show di citos. Ternyata biasa aja, penari cabaretnya jogetnya kayak nenek-nenek. Udah gitu gw nunggu detik-detik tahun baru sekitar kurang lebih 4 jam di kafe. Pas detik-detik tahun baru, countdown, gw berada di tengah-tengah lautan manusia, tiba-tiba pandangan gw blur dan gw kringet dingin. Untung ga pingsan. Yah, pokoknya lain kali, gw mau ngerayain tahun baru di rumah aja sama sebuah buku dan secangkir teh.

Ngomong-ngomong gw berasumsi, bahwa semua orang itu punya hal yang menjadi prioritasnya masing-masing, iya kan? Misalnya, prioritas seorang salesman adalah menjual sebanyak-banyaknya barang kan, bukan untuk memacari salah seorang customernya?

Ok, i'm babbling.

Jadi intinya, prioritas itulah yang membuat kita menjalani kehidupan kita dengan gak mencong-mencong, ya kayak semacam kacamata kuda gitu lah. Banyak sih orang yang gak punya prioritas, cuma gw yakin orang-orang itu punya prioritas, cuma dia gak yakin aja sama hal yang menjadi prioritas dia, atau dia menjadikan sebuah hal (yang harusnya gak dia jadiin prioritas) menjadi prioritas dia. Kejadian-kejadian seperti itulah yang membuat hidup seseorang (terlihat) miserable. Karena apa? Ya, sekali lagi, karena salah prioritas.

So guys, what is your priority for now? Love? Study? Or maybe, Jihad? :p