Dari kecil orang tua gue mengajari gue tentang dua hal. Yang pertama adalah, tidak semua hal yang kamu inginkan harus kamu dapatkan. Dan yang kedua adalah, pentingnya bersyukur walau hal apapun menimpa gue. Yang pertama cukup bisa gue lakukan, walaupun gue anak tunggal, gue gak mendapatkan semuanya. Orang tua gue sebisa mungkin gak membiasakan gue dengan hal-hal yang akan membuat gue manja, sehingga mental gue sudah cukup terlatih untuk sebisa mungkin bertahan di kondisi gak ideal dunia nyata.
Yang kedua itu yang gue masih belum bisa lakukan. Gue tahu everything happens for a reason. Tuhan baik, Tuhan punya rencana, Tuhan sayang sama gue. Tapi gue masih sulit melihat, apa sebenarnya rencana Tuhan itu? Kadang gue menjadi benci sama diri gue sendiri dan melontarkan pertanyaan-pertanyaan: "apakah usaha gue kurang keras?" atau "sebenarnya apa yang masih kurang dari diri gue?". Sebenarnya pertanyaan itu bisa gue jawab, karena gue-lah yang paling mengetahui diri gue, effort yang gue keluarkan untuk sebuah hal, dan kemampuan diri gue. Dan entah kenapa, gabungan dari semua jawaban pertanyaan itu kurang sesuai dengan kenyataan yang gue terima.
Well i guess i'm wrong about myself, i'm not that brilliant, i'm not talented. Tapi itu yang Tuhan berikan pada gue, gue harus mensyukurinya.
Cukup. Gue bohong kalau gue bilang gue gak sedih. Pada kenyataannya, gue sangat sedih. Sedih karena persepsi yang gue ciptakan untuk diri gue sendiri.
No comments:
Post a Comment